Tampilkan postingan dengan label IPA BAB 6. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label IPA BAB 6. Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 November 2018

Gangguan atau Kelainan pada Sistem Peredaran Darah dan Upaya untuk Mencegah serta Menanggulanginya

Gangguan / Kelainan pada Sistem Peredaran Darah dan Upaya untuk Mencegah Serta Menanggulanginya


Standard
Berikut adalah beberapa kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah manusia:
1.    ANEMIA
Anemia adalah kondisi dimana tubuh kekurangan hemoglobin dan sel darah merah.Kurangnya Hb dapat disebabkan kurangnya makan makanan yang mengandung zat besi, contoh: sayuran hijau, hati, daging, dan sayuran hijau.Kurangnya sel darah merah dapat disebabkan oleh Plasmodium (penyebab penyakit malaria) yang memakan sel darah merah.
Penyebab anemia:
Tubuh kekurangan Hb dan sel darah merah, faktor keturunan, menstruasi, kehamilan, kondisi seperti kanker, gagal ginjal, atau kegagalan hati,  dan rendahnya asupan gizi serta makanan.
Akibat anemia:
Anemia menyebabkan tubuh kekurangan oksigen sehingga tubuh terasa lesu, kepala pusing, muka pucat, kelopak mata pucat, sering kelelahan, sering mual, ujung jari pucat, sering sesak napas, denyut jantung tidak teratur, rambut rontok, dan menurunnya kekebalan tubuh.
Pencegahan dan penanganan anemia:
Banyak makan makanan yang mengandung zat besi, banyak makan makanan yang membantu penyerapan zat besi (tomat, pisang, pepaya, dll), mengurangi minuman yang memperlambat penyerapan zat besi (kopi, teh, anggur merah), dan rajin memeriksa kondisi kesehatan.
Penderita dapat diberikan suplemen zat besi, banyak makan sayuran hijau, jika sudah parah dapat dilakukan transfusi darah.

  1. 2.    THALASEMIA
Thalasemia adalah penyakit anemia yang diturunkan, sering terdapat pada bayi dan anak-anak. Thalasemia bukan merupakan penyakit menular.
Thalasemia dibagi 2: thalasemia mayor dan thalasemia minor.
  • Thalasemia mayor:
Gejalanya: pucat, perut membesar disebabkan pembesaran hati dan limpa, kulit kehitaman, tulang rapuh, dan mudah patah.
Thalasemia mayor diturunkan dari orangtua yang keduanya membawa gen thalasemia.
Penanganan:
Melakukan transfusi darah seumur hidup, memantau fungsi jantung, paru-paru, dan  pankreas, serta transplantasi sumsum tulang belakang agar thalasemia mayor menjadi thalasemia minor.
  • Thalasemia minor terjadi tanpa ada gejala. Namun, bila dicek darah, akan menunjukkan bahwa penderita kekurangan Hb dan ukuran sel darah merah kecil.
Penanganan:
Salah satu penanganannya adalah melakukan transfusi darah seumur hidup pada kondisi tertentu.
Penyebab thalasemia:
Rusaknya gen pembentuk hemoglobin (Hb).
Akibat thalasemia:
Ditandai dengan bentuk sel darah merah yang tidak beraturan (disebabkan kegagalan pembentukan Hb) sehingga daya ikat sel darah merah terhadap O2 dan CO2kurang. Pada penderita thalasemia, sel darah merah mudah rusak dan umurnya lebih pendek dari umur eritrosit normal (120 hari). Penderita thalasemia mengalami gejala yang mirip penderita anemia.
Pencegahan dan penanganan thalasemia:
Thalasemia belum ada obatnya. Sebagai penanganan, dapat dilakukan transfusi darah (2 minggu sekali) untuk menjaga agar kadar Hb dalam tubuh + 12 gr/dL, menghindari makanan yang diasinkan atau diasamkan, serta terapi gen.

  1. 3.    SERANGAN JANTUNG
Serangan jantung adalah kondisi terhentinya aliran darah ke jantung, meskipun hanya sesaat, yang mengakibatkan sebagian sel jantung menjadi mati.
Penyebab serangan jantung:
Dapat disebabkan oleh tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, rokok, diabetes, kegemukan, dan kurang olahraga. Kolesterol tinggi dapat menyumbat pembuluh darah, sehingga suplai oksigen ke jantung terhambat.
Akibat serangan jantung:
Penderita mengalami sakit dada, gelisah, pucat, kulit terasa dingin, sesak napas, dan mudah lelah.Serangan jantung yang hebat dan tidak mendapat pertolongan secepatnya dapat menimbulkan gagalnya jantung memompa darah yang bisa menyebabkan kematian.
Pencegahan dan penanganan serangan jantung:
Menghindari hal-hal yang dapat merusak pembuluh jantung (kolesterol berlebihan, lemak berlebihan, dll), tidak merokok, berolahraga dengan teratur, memiliki pola hidup sehat, hindari stres berlebihan, mengurangi berat badan berlebih, tidak minum alkohol, dan istirahat yang cukup.
Penderita serangan jantung dapat mengonsumsi makanan rendah lemak, tidak mengonsumsi karbohidrat berlebihan, dan merubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

  1. 4.    VARISES
Varises adalah pelebaran pembuluh vena terutama di bagian kaki dan betis.
Penyebab varises:
Adanya penyumbatan darah di vena, sehingga vena melebar dan terlihat menonjol. Varises dapat disebabkan oleh cacat/kerusakan pada vena sejak lahir, kelebihan berat badan, rusaknya katup vena, berkurangnya elastisitas dinding vena, sering memakai pakaian ketat, terlalu banyak berdiri, kehamilan, sering memakai sepatu hak tinggi, dan merokok.
Akibat varises:
Varises menyebabkan sirkulasi darah menjadi tidak lancar karena terhambat di sekitar betis dan tungkai kaki saat menahan berat tubuh.
Pencegahan dan penanganan varises:
Jangan berdiri terlalu lama, olahraga rutin, konsumsi makanan berserat tinggi yang dapat merangsang sirkulasi darah (bawang merah, bawang putih, dll), kurangi konsumsi gula, garam, daging merah, gorengan, dan protein hewani, serta sering-sering duduk berselonjor kaki.
Penderita varises, sebaiknya menggerak-gerakan kaki sesering mungkin. Varises yang sudah parah, perlu dilakukan operasi.

  1. 5.    AMBEIEN/WASIR/HEMOLOID
Ambeien adalah varises yang terjadi di dekat anus.
Penyebab ambeien:
Pelebaran vena di dekat anus, faktor keturunan, kehamilan, sembelit yang menahun, sering mengejan, penyakit kanker dubur dan radang dubur, terlalu banyak duduk, dan diare menahun.
Akibat ambeien:
Kesulitan BAB dan BAB yang disertai perdarahan.
Pencegahan dan penanganan ambeien:
Konsumsi makanan berserat dengan jumlah yang cukup, minum yang cukup, rajin olahraga, hindari makanan pedas (terutama kambing, goreng-gorengan, dan durian), jangan duduk terlalu lama, hindari mengejan saat BAB.
Penderita dapat menggunakan obat-obatan untuk menyembuhkan ambeien, dan banyak makan makanan berserat untuk melancarkan BAB.

  1. 6.    TEKANAN DARAH RENDAH (HIPOTENSI)
Hipotensi adalah keadaan tekanan darah dibawah normal (tekanan darah sistolik < 120 mmHg dan diastolik < 80 mmHg).
Penyebab hipotensi:
Terlalu banyak minum obat penurun tekanan darah, muntaber, dan kurangnya pemompaan darah di jantung.
Akibat hipotensi:
Penderita lesu, pusing, dan gangguan penglihatan, bahkan sampai pingsan.
Pencegahan dan penanganan hipotensi:
Makan makanan bergizi, istirahat yang cukup, selalu sarapan sebelum beraktivitas, mengonsumsi makanan yang mengandung garam untuk meningkatkan tekanan darah, minum yang cukup, olahraga teratur, dan minum vitamin bila perlu.
Penderita hipotensi dapat diberikan obat-obatan untuk meningkatkan tekanan darah.

  1. 7.    TEKANAN DARAH TINGGI (HIPERTENSI)
Hipertensi adalah keadaan tekanan darah yang melebihi normal (tekanan darah sistolik 140-200 mmHg atau lebih, dan diastolik 90-110 mmHg atau lebih). Jantung penderita bekerja lebih keras bahkan dapat memecahkan pembuluh darah.
Penyebab hipertensi:
Nikotin pada rokok, faktor keturunan, stres, kelebihan berat badan, kelebihan garam, kurang olahraga, kelebihan obat-obatan, peminum minuman beralkohol, umur, kegemukan, dan keturunan.
Akibat hipertensi:
Penderita mengalami sakit kepala, napas pendek, dan penglihatan kaburJika tidak ditangani tepat waktu, hipertensi menyebabkan kerusakan pada jantung dan pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan penyakit jantung lainnya (stroke, pecahnya pembuluh darah jantung, atau pecahnya pembuluh darah retina). Penyakit ini dapat memicu penyakit jantung dan stroke.
Pencegahan dan penanganan hipertensi:
Tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol, diet rendah garam dan rendah lemak, olahraga teratur, dan istirahat bila lelah/tegang.
Hipertensi tidak bisa disembuhkan tetapi bisa dikontrol dengan pola hidup sehat, seperti cara-cara pencegahan tadi, penderita juga dapat menggunakan obat penurun tekanan darah sesuai dengan resep dokter, dan membatasi konsumsi kafein.

  1. 8.    STROKE
Stroke adalah penyakit yang terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah otak.
Penyebab stroke:
Stroke terjadi jika suplai darah ke otak terhenti akibat ada penyumbatan pembuluh darah di otak atau pecahnya pembuluh darah yang menuju otak. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi biokimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel saraf di otak.
Akibat stroke:
Kematian jaringan/sel saraf di otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Penderita biasanya mengalami kelumpuhan di anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya. Gejala awalnya adalah mati rasa pada beberapa bagian tubuh, rasa bingung mendadak, sulit bicara, mendadak sulit berjalan, mendadak sakit kepala, dan rasa pingsan mendadak.
Pencegahan dan penanganan stroke:
Tidak merokok, periksakan tensi darah secara rutin, kendalikan stres, makan makanan sehat, kurangi garam, pantau berat badan, rajin olahraga, dan mengurangi alkohol.
Dokter dapat memberikan obat pencegah penggumpalan darah pada penderita stroke. Aspirin adalah salah satu obat yang paling banyak diberikan pada penderita pasca-stroke.

  1. 9.    LEUKIMIA (KANKER DARAH)
Leukimia adalah penyakit bertambahnya sel darah putih (leukosit) yang tidak terkendali, akibat kanker jaringan penghasil sel-sel darah putih.
Penyebab leukimia:
Jaringan yang seharusnya membentuk sel darah merah (eritrosit) justru membentuk sel darah putih (leukosit). Jumlah sel darah putih akan melebihi normal, sedangkan jumlah sel darah merah menurun. Banyaknya sel darah putih ini menyebabkan sel darah putih menjadi ganas dan dapat memakan sel darah merah, sehingga penderita dapat mengalami anemia akut. Penyebab leukimia misalnya radiasi energi tinggi (nuklir dan bom atom) dan kondisi genetika.
Akibat leukimia:
Penderita mengalami demam, kedinginan, gejala seperti flu, badan lemah dan sakit kepala, sering mengalami infeksi, kehilangan berat badan, sering berkeringat, dan nyeri tulang atau sendi.
Pencegahan dan penanganan leukimia:
Jika penyebab leukimia adalah radiasi, maka pencegahan dilakukan dengan menghindari terkena radiasi tersebut.
Leukimia dapat ditangani melalui kemoterapi, terapi radiasi, terapi biologi, atau cangkok sumsum tulang belakang.

  1. 10.  HEMOFILIA
Hemofilia adalah penyakit yang menyebabkan darah sulit membeku bila luka.
Penyebab hemofilia:
Faktor keturunan.
Akibat hemofilia:
Penderita dapat kehilangan banyak darah akibat luka kecil saja.
Pencegahan dan penanganan hemofilia:
Hemofilia tidak dapat diobati, tetapi dapat dicegah. Penderita harus menghindari terjadinya pendarahan agar darah tidak mengalir terus. Anak-anak yang diimunisasi, diberikan suntikan di bawah kulit bukan ke otot-otot untuk mencegah perdarahan. Anak-anak juga harus diajarkan untuk membersihkan gigi mereka secara teratur dan mengunjungi dokter gigi untuk mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi.

  1. 11.  KORONARIASIS/PENYAKIT ARTERI KORONARIA
Koronariasis adalah penyempitan/penyumbatan nadi tajuk (arteri koronaria) pada jantung. Melalui nadi tajuk, jantung mendapat makanan dan O2. Nadi tajuk ukurannya kecil, sehingga bila tersumbat, denyut jantung dapat terganggu bahkan terhenti. Penyakit ini adalah salah satu penyebab kematian nomor 1 di dunia.
Penyebab koronariasis
Terbentuknya gumpalan darah pada dinding dalam nadi tajuk. Gumpalan ini disebabkan menumpuknya kolesterol dalam dinding arteri.
Akibat koronariasis:
Penderita merasa sakit di bagian dada (jantung).
Pencegahan dan penanganan koronariasis:
Rajin olahraga, hindari obesitas dan stres, tidak merokok, dan melaksanakan pola hidup sehat.
Penanganan koronariasis adalah dengan melakukan operasi.

  1. 12.  ARTERIOSKLEROSIS
Arteriosklerosis adalah pengerasan dinding arteri.
Penyebab arteriosklerosis:
Pembentukan plak yang merupakan kolesterol, kalsium (zat kapur) dan deposit lemak.
Akibat arterionsklerosis:
Menyebabkan terhambatnya sirkulasi darah bahkan menghentikan aliran darah. Dinding arteri juga dapat kehilangan elastisitasnya. Penderitanya juga dapat mengalami nyeri di daerah yang terkena arteriosklerosis.
Pencegahan dan penanganan arterionsklerosis:
Jaga pola makan dengan seimbang, makan makanan yang dapat menurunkan kolesterol, rajin olahraga, kendalikan stres, jangan merokok, jaga tekanan darah, gula darah, dan berat badan pada tingkat normal, serta selalu hidup sehat.
Penderita arteriosklerosis dapat diberi obat pengencer darah. Jika hal itu tidak terlalu efektif, maka harus dilakukan operasi.

  1. 13.  TROMBUS dan EMBOLUS
Trombus adalah tersumbatnya pembuluh darah oleh bekuan darah. Trombus yang tersumbat ini mungkin saja lepas dan selanjutnya akan ikut dalam aliran darah, selanjutnya dikenal dengan nama embolus.
Penyebab trombus:
Terbentuk adalah karena ada timbunan lemak pada pembuluh darah arteri. Pada kondisi ini, darah yang mengalir akan terhambat. Seringnya mengisap rokok juga dapat menimbulkan trombus.
Embolus adalah benda asing yang tersangkut pada suatu tempat dalam sirkulasi darah. Benda ini ikut terbawa dalam aliran darah.
Penyebab embolus:
Berasal dari trombus yang lepas dari dinding pembuluh darah, lalu terbawa aliran darah, dan akhirnya dapat mengganggu sistem sirkulasi darah. Proses pembentukan embolus ini disebut embolis.
Akibat embolus:
Kematian mendadak, kematian jaringan, menimbulkan infeksi, dan pembentukan tumor ganas.
Pencegahan dan penanganan trombus dan embolus:
Penderita dapat diberi obat-obatan dosis rendah, seperti aspirin. Penderita jangan mengonsumsi obat yang dapat mempercepat pembekuan darah. Untuk mencegah trombus dan embolus, juga disarankan untuk olahraga yang teratur.

  1. 14.  ANGINA
Angina adalah nyeri dada sementara/perasaan tertekan
Penyebab angina:
Otot jantung kekurangan oksigen akibat pembuluh darah menyempit. Jika arteri menyempit, sehingga aliran darah tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen jantung.
Akibat angina:
Rasa nyeri pada dada penderita. Angina juga biasanya dianggap sebagai tanda akan datangnya serangan jantung. Angina biasanya berlangsung selama 10 menit. Gejala angina mirip dengan masuk angin biasa, padahal itu merupakan salah satu gejala penyakit jantung koroner. Jika tidak segera ditangani, dapat terjadi kematian pada penderita + 15-20 menit setelah serangan pertama. Penderita angina juga merasakan dada sesak, nyeri di bagian ulu hati, dan badan terasa dingin.
Pencegahan dan penanganan angina:
Penderita angina harus dibawa ke dokter sesegera mungkin.

15. KELAINAN KATUP JANTUNG
Kelainan katup jantung adalah kondisi terganggunya aliran darah dalam jantung yang disebabkan ada pengecilan katup, kebocoran katup, atau katup yang tidak menutup sempurna. Katup jantung fungsinya mengendalikan arah aliran darah dalam jantung.
Penyebab kelainan katup jantung:
Faktor bawaan sejak lahir, infeksi, dan efek samping pengobatan.
Akibat kelainan katup jantung:
Denyut nadi bergerak cepat dan kadang tidak beraturan, pembengkakan organ limpa, dan muncul bintik-bintik/ruam pada kulit. Penderita juga dapat mengalami sakit di dada, sesak napas, bahkan pingsan.
Pencegahan dan penanganan kelainan katup jantung:
Penderita kelainan katup jantung sebaiknya dilakukan operasi.

  1. 16.  TROMBOSITOPENIA
Trombositopenia adalah kelainan darah kekurangan trombosit/keping darah (<300.000) sehingga darah akan sangat lambat untuk membeku.
Trombosit adalah salah satu bagian darah, yang berfungsi untuk proses pembekuan darah, sehingga trombosit disebut juga sel sarah pembeku. Trombosit sifatnya mudah pecah jika keluar dari pembuluh darah atau tersentuh benda berpermukaan kasar.
Penyebab trombositopenia:
Penyebab yang paling umum adalah hilangnya integritas dinding pembuluh darah, sehingga memungkinkan darah keluar dari pembuluh darah. Keadaan ini paling sering disebabkan oleh cedera seperti memar. Penyebab lainnya adalah destruksi (perusakan) trombosit oleh imun tubuh karena imun menganggap trombosit yang keluar dari pembuluh darah adalah racun bagi tubuh.
Akibat trombositopenia:
Penderita mudah memar, terjadi perdarahan yang halus yang terjadi di bawah kulit, dan bila terjadi luka berdarah, darah akan sulit membeku sehingga bisa menyebabkan kehilangan cukup banyak darah oleh hanya luka kecil. Di kulit penderita juga dapat muncul bercak hitam yang diakibatkan perdarahan.
Pencegahan dan penanganan trombositopenia:
Penderita dapat diberikan obat-obatan untuk menaikkan jumlah trombosit, dibatasi gerakan fisiknya, dan dicegah terjadinya perdarahan. Penderita juga harus mengonsumsi makanan atau suplemen yang dapat meningkatkan jumlah trombosit (jus jambu biji, jus kulit manggis, jus kurma, beras merah cina, buah bit, dll).

Sumber: http://fernandasains.blogspot.com/2017/10/gangguan-kelainan-pada-sistem-peredaran.html

Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran Darah

Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran Darah Manusia 


Apa itu Sistem Peredaran Darah ? 

sistem peredaran darah manusia
Sistem Peredaran Darah Manusia
Sistem peredaran darah atau sering dikenal dengan sistem kordiovaskular yaitu merupakan sebuah sistem pada organ tubuh manusia yang berguna untuk menyalurkan berbagai zat dari dan menuju sel. Selain itu sistem peredaran darah pada manusia juga memiliki fungsi untuk keseimbangan suhu dan pH pada tubuh kita.

Fungsi Sistem Peredaran Darah Manusia

Pada sistem peredaran darah pada manusia, darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi tubuh kita. Salah satu fungsi darah ialah sebagai pengangkut atau menyalurkan berbagai zat-zat penting dalam tubuh kita ke seluruh bagian tubuh manusia. Selain itu masih banyak lagi fungsi dari sistem peredaran darah manusia ini, diantaranya:
  • Memiliki peran penting dalam mengangkut sari-sari makanan yang berasal dari usus ke seluruh bagian tubuh kita.
  • Berfungsi untuk menyalurkan oksigen yang berasal dari organ pernafasan paru-paru dan juga mendistribusikan ke seluruh tubuh. Selain itu juga mengangkut karbondioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.
  • Memiliki fungsi untuk mengangkut hormon dari tempat produksinya menuju ke beberapa bagian tubuh yang membutuhkan.
  • Berperan mengangkut berbagai zat sisa hasil metabolisme sel menuju ke organ ekskresi yaitu ginjal.
  • Memiliki manfaat untuk menjaga kestabilan temperatur pada tubuh agar tetap berada disuhu antara 36-37 derajat celcius.
  • Selain itu dara juga berfungsi untuk membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh kita.

Organ-organ Sistem Peredaran Darah Manusia

Perlu diketahui bahwa darah tidak akan dapat mengalir dengan sendiri tanpa menggunakan alat. Dengan begitu dibutuhkan mesin pemompa darah  agar dapat mengalir ke seluruh tubuh, organ tersebut disebut dengan Jantung. Tak hanya jantung, masih banyak lagi beberapa organ manusia yang ada kaitannya dengan sistem peredaran darah pada manusia ini. Nah…agar lebih jelas lagi berikut beberapa organ pada sistem peredaran darah.

Organ Jantung

Jantung merupakan salah satu organ vital pada tubuh manusia. Letak dari organ jantung ini berada di dalam rongga dada dan dilapisi oleh membran pelindung yang disebut dengan Perikardium. Pada dinding jantung sendiri terdiri dari beberapa jaringan padat yang membentuk otot jantung dan suatu fibrosa. Selain itu banyak sekali pembahasan tentang organ jantung ini, diantaranya:
Struktur Organ Jantung
organ sistem peredaran darah manusia
Struktur Organ Jantung
Organ jantung pada manusia memiliki 4 ruang, yaitu: Ventrikel kanan dan kiri serta Atrium kiri dan kanan. Apabila dibandingkan dengan dinding ventrikel, dinding Atrium ini pada bentuknya lebih tipis. Hal tersebut disebabkan karena bagian ventrikel pada jantung tersebut harus bekerja lebih kuat supaya dapa memompa darah ke seluruh bagian tubuh.
Selain itu, pada dinding ventrikel bagian kiri lebih tips jika dibandingkan dengan yang kanan. Sedangkan pada atrium kanan dan kiri dipisahkan oleh sekat yang dinamai Septum Atriorum.Kemudian sekat yang memisahkan antara ventrikel kanan dengan kiri disebut Septum Interventrakularis.
Cara Kerja Organ Jantung
Darah kotor yang berasal dari seluruh tubuh akan masuk di jantung pada bagian atriumkanan. Setelah itu melalui katup Trikuspid ini akan mengalir ke ventrikel kanan. Kontraksi ventrikel akan menutup katup trikuspid, akan tetapi mengakses katup pulmoner yang terdapat pada lubang akan masuk ke arteri plumoner.
Kemudian darah yang masuk ke dalam arteri pulmoner tersebut akan diteruskan ke paru-paru kiri dan kanan, yang mana masing-masing akan dialiri melalui beberapa cabang arteridisebelah kiri. Arteri-arteri ini bercabang sampai membentuk Arteriol.
Arteriol-arteriol tersebut kemudian akan mengalirkan darah ke pembuluh kapiler di dalam paru-paru. Disitulah darah akan melepas karbondioksida dan mengikat oksigen. Selanjutnya, darah akan diangkut melalui pembuluh Venul dan berfungsi sebagai saluran anak yang berasal dari vena pulmoner. Terdapat empat vena pulmoner yang mempunyai darah kaya oksigen akan mengalir ke atirum sebelah kiri pada jantung. Hal tersebut merupakan bagian dari sistem sirkulasi yang dikenal dengan sistem peredaran darah kecil
Kemudian dari artrium kiri, darah akan mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid. Karena adanya kontraksi ventrikel katup aortik pada lubang masuk ke aorta  akan terbuka dan menyebabkan ketup tersebut menutup. Cabang yang pertama berasal dari aorta akan terdapat di dekat katup aortik. Serta dua lubang menuju ke arteri-arteri koroner kanan dan kiri.
Arteri koroner yaitu merupakan pembuluh darah yang memberikan makan sel-sel pada jantung. Cara arteri koroner yang menuju arteriol akan menyalurkan darah ke pembuluh kapiler, sehingga dapat menembus dan menyebar ke seluruh bagian jantung. Kemudian darah yang diangkut oleh venul menuju ke vena koroner akan bermuara ke artrium kanan. Sistem sirkulasi tersebut sering dikenal dengan sistem koroner.
Selain itu, aorta berasal dari ventrikel kiri dan juga bercabang menjadi arteri yang berfungsi mengedarkan darah dengan kaya oksigen ke seluruh tubuh kecuali paru-paru. Kemudian darah yang kaya dengan karbondioksida akan diangkut oleh pembuluh vena menuju jantung melewati bagian atrium kanan. Peredaran darah tersebut dikenal dengan sistem peredaran darah besar.
Tekanan Darah dan Denyut pada Jantung.
Otot pada jantung memiliki kekuatan untuk berdenyut secara terus menerus. Sebuah sistem terintegrasi yang berada di dalam jantung tersebut mengawali denyutan dan merangsang beberapa ruang-ruang pada jantung secara sistematis.
Impuls akan menyebar ke semua bagian atrium dan juga ke simpul atrioventrikel. Kemudian akan dorongan dan dilanjutkan ke otot ventrikel melalui serabut purkinje. Hal tersebut berjalan cepat supaya kontraksi ventrikel merasa pada apeks jantung dan akan menyebar bersama dengan cepat ke arah pangkal arteri besar yang meninggalkan jantung.Pada umumnya kecepatan denyut jantung ketika dalam keadaan sehat berbeda-beda, tergantung pada aktivitas, makanan, pekerjaan, keadaan emosi dan juga umur. Kecepatan normal denyut nadi pada ketika kita masih bayi lebih kurang 140 kali permenit, denyut jantung ini akan mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya umur. Kemudian pada orang dewasa kuantitas denyut jantung lebih kurang 70 sampai 80 per menit.

Organ Pembuluh Darah

Pembuluh darah adalah jalur bagi darah yang mengalir dari jantung ke seluruh bagian tubuh dan begitupun sebaliknya. Pembuluh darah ini terbagi menjadi 3 macam, yaitu:
Pembuluh Kapiler
yaitu merupakan pembuluh darah kecil yang memiliki diameter kurang lebih sebesar sel darah, yaitu sekitar 7,5 Î¼m. Meskipun pembuluh yang satu ini memiliki diameter yang sangat kecil, kuantitas kapiler yang timbul berasal dari sebuah arteriol yang tergolong besar. Pada orang dewasa biasanya terdapat sekitar 90.000 kapiler.
Kemudian pada dinding kapiler terdiri dari satu lapisan sel epitel yang permiabel daripada membran plasma sel. Lalu untuk Asam Amino, Glukosa, Oksigen serta berbagai ion dan zat lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh,dengan mudah akan berdifus melalui dinding kapiler ke dalam cairan Interstitium yang mengikuti gradien konsentrasinya. Begitupun sebaliknya limbah nitrogen, karbondioksida serta hasil metabolisme lain juga akan mudah berdifusi dalam darah.
Pembuluh Vena
organ sistem peredaran darah manusia
Struktur Pembuluh Vena
Pembuluh vena atau sering disebut dengan pembuluh balik merupakan pembuluh yang memiliki darah yang mengalir ke jantung. Pembuluh balik sendiri terdiri dari 3 lapisan seperti pembuluh arteri. Adapun susunannya dari dalam ke luar adalah Endotel, Otot polos dan jaringan elastik serta jaringan ikat fibrosa.
Sepanjang pembuluh vena ini terdapat katup-katup yang berfungsi menahan darah ulang ke jaringan tubuh. Pada hewan mamalia dan manusia tak hanya pembuluh vena saja yang berasal dari jaringan tubuh yang ulang ke jantung, melainkan ada pula vena yang sebelum ulang ke jantung datang dulu ke suatu alat tubuh. Apabila darah berasal dari usus, sebelum kembali ke jantung maka akan ke hati terlebih dahulu. Sistem peredaran darah yang seperti ini disebut dengan sistem vena porta.
Pembuluh Nadi
Pembuluh nadi (pembuluh arteri) merupakan pembuluh darah yang berasal dari jantung menuju kapiler. Arteri Vertebrata dilapisi oleh endotel dan juga miliki dinding yang tidak tipis dan terdapat kandungan otot polos serta jaringan ikat elastis. Arteri lebih condong agak lebih dalam di jaringan badan.
Kemudian pada dinding arteri besar (aorta) yang berasal dari jantung, banyak memiliki kandungan jaringan ikat. Kekuatan setiap sistol ventrikel mendorong darah ke dalam arteri dan melebarkannya agar dapat menampung darah tersebut. Selanjutnya pada diastol, kelenturan dinding bagian pertama arteri selanjutnya menunjang mendorong darah ke bagian arteri yang jadi lebar. Elastisitas arteri yang besar tersebut mengubah arus darah menjadi tenang.
Kontraksi dan Peregangan arteri yang terjadi secara bergantian, benar-benar cepat menuju perifer (7,5 m per detik) yang mampu dirasakan sebagai denyut nadi. Pada tiap cabang rongga saluran jadi makin lama sempit, akan tetapi kuantitas luas penampang makin lama besar supaya tekanannya menurun dan kecepatan arus darah berkurang.

Cairan Darah

Cairan darah pada manusia terdiri dari plasma darah dan butir-butir darah atau sel darah. Ada beberapa cairan atau bagian dari darah tersebut seperti:
Plasma Darah
Plasma darah ini terdiri dari 90% air, zat-zat pelarut seperti protein darah, sari-sari makanan (asam amino dan glukosa), hormon, antibodi, enzim dan zat sisa metabolisme. Selain itu juga terdapat kandungan gas-gas nitrogen, karbondioksida dan oksigen pada plasma darah ini. Kemudian didalam plasma darah tersebut terdapat juga fibrinogen yang mampu menjadi benang-benang fibrin, yang berguna untuk menutup luka. Plasma darah yang sudah dipisahkan fibrinogennya dinamakan serum.
Selain itu plasma darah juga berfungsi mengangkut sari-sari makanan dari usus setelah itu ke hati, dari hati disalurkan ke seluruh anggota tubuh. Plasma darah yang mengangkut sisa metabolisme berbentuk karbon dioksida (sebagian diangkut oleh darah merah) lagi dari jaringan ke jantung selanjutnya ke paru-paru.
Sisa metabolisme lain yang berbentuk zat urea yang akan diangkut dari jaringan ke organ pengeluaran, yaitu ginjal. Plasma darah yang mengangkut hormon dari kelenjar buntu juga akan diberikan ke beberapa anggota tubuh yang membutuhkan. Plasma darah juga memiliki fungsi sebagai penjaga tekanan osmosis cairan tubuh, karena pada plasma darah mempunyai kandungan garam-garam spesifik serta molekul-molekul protein.
Sel-sel Darah
gambar sel darah
Sel Darah pada Manusia
Secara garis besar sel-sel darah, terdiri dari sel darah putih (Leukosit), sel darah merah (Eritrosit), dan keping darah (Trombosit). Adapun penjelasannya sebagai berikut:
  • Sel darah merah (Eritrosit) adalah anggota terbesar dari sel darah yaitu sekitar 99 %. Eritrosit berbentuk bikonkaf, yaitu bulat, pipih, tengahnya cekung, sering berada terhadap kondisi bertumpukan.
  • Keping darah (Trombosit) berbentuk kecil, tidak teratur, berkelompok membentuk kepingan-kepingan di didalam darah dan tidak berinti.
  • Sel darah putih (Leukosit) miliki ukuran lebih besar dibanding Eritrosit, tidak berpigmen, dan miliki inti yang bentuknya berfariasi.
Eritrosit (Sel Darah Merah)
gambar sel darah merah
Sel Darah Merah
Sel darah merah memiliki peran sebagai penentu dalam golongan darah seseorang dan juga termasuk sebagai pengangkut oksigen. Oksigen yang diangkut oleh darah dengan langkah diikat oleh hemoglobinHemoglobin yang telah mengikat O2 akan memicu darah berwarna merah dan disebut sebagai oksihemoglobin.
Reaksi pengikatan O2 oleh hemoglobin tersebut terjadi di dalam paru-paru, akan tetapi pelepasan O2 oleh hemoglobin dijalankan pada sel di seluruh tubuh.
Eritrosit akan dibentuk oleh sumsum merah pada tulang pipa dan tulang pipih. ketika bayi didalam kandungan, sel darah merah akan dibentuk oleh limpa dan hati. Sel darah merah yang sudah tua (berumur sekitar 120 hari) bakal dirombak di hati dan limpa. Didalam hati, hemoglobin akan diubah menjadi zat empedu (bilirubin). Kemudian zat besi tersebut yang dilepaskan oleh hemoglobin akan digunakan untuk memicu sel darah merah baru.
Leukosit (Sel Darah Putih)
gambar sel darah pitih pada sistem peredaran darah manusia
Sel Darah Putih
Sel darah putih biasanya dibentuk di sumsum merah terhadap tulang limpa, pipih dan juga kelenjar getah bening. Fungsi dari Leukosit yakni untuk membunuh kuman penyakit yang ada pada tubuh dan membentuk antibodi. Kemudian pada jaringan yang mengalami luka sering timbul nanah. Nanah tersebut terdiri dari kuman yang mati, sel darah putih yang rusak dan sel jaringan yang rusak.
Fagosit tersebut akan membunuh kuman penyakit dengan cara memakannya. Fagosit juga bergerak seperti Amoeba dan dapat keluar menembus dinding kapiler darah untuk menuju ke jaringan sekitarnya.Sedangkan Limfosit akan menyerang kuman dengan cara membentuk antibodi. Kemudian antibodi tersebut akan bereaksi dengan kuman dan akan membentuk gumpalan. Gumpalan tersebut akan dimakan oleh fagositLimfosit ternyata juga mampu menghasilkan antibodi berbentuk antitoksin, yang mampu menetralkan racun yang dihasilkan oleh kuman.
Trombosit (Keping Darah)
gambar organ peredaran darah manusia
Gambar Keping Darah
Trombosit pada darah manusia akan dibuat didalam sumsum merah dengan 1 mm3 darah terdapat 250.000 keping darah, yang merupakan 0,6% dari padatan darah. Keping darah juga sangat berfungsi dalam sistem pembekuan darah apabila terjadi luka. Saat terjadi luka, trombosit akan mengeluarkan enzim trombokinase yang mana mengubah protrombin menjadi trombin.
Trombin akan mengubah protein darah, yaitu fibrinogen, menjadi benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin tersebut layaknya jaring-jaring yang memerangkap sel darah merah agar darah dapat berhenti mengalir.

Mekanisme Sistem Peredaran Darah Manusia

Kerja sistem peredaran darah pada manusia akan dikendalikan oleh organ jantung, yang mana akan berfungsi sebagai pemompa darah agar dapat mengalir ke seluruh bagian tubuh. Saat otot jantung berelaksasi, maka akan dalam keadaan mengembang, volumenya besar, dan tekanannya yang kecil.
Sehingga dengan begitu akan dapat menyebabkan darah dari vena kava (darah kotor dari tubuh), masuk ke dalam serambi kanan, katup AV akan terbuka dan darah juga terus masuk ke dalam bilik kanan. Sementara itu pada bagian jantung sebelah kiri, darah dari vena pulmonalis (darah bersih dari paru-paru) akan masuk ke pada bilik kiri. Saat otot jantung berkontraksi maka jantung akan dalam keadaan mengerut. Darah yang telah ada dalam bilik kanan dipompa dan masuk ke arteri pulmonalis. Ketika katup AV tersebut menutup maka katup ke arteri pulmonalis akan membuka.
Kemudian pada bagian jantung sebelah kiri, darah yang berada didalam bilik kiri akan dipompa dan masuk ke aorta. Sementara itu, ketika katup AV menutup, dan katup ke aortamembuka. Pada sistem peredaran darah manusia ini terdapat dua lintasan peredaran darah, yaitu peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. Kedua peredaran darah ini disebut peredaran darah ganda.

Sistem Peredaran Darah Besar

urutan peredaran darah manusia
Gambar Peredaran Darah Besar
Peredaran darah besar merupakan peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik kiri jantung lalu diedarkan ke semua jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Kemudian darah yang banyak mengandung karbondioksida tersebut akan melalui vena dan dibawa menuju serambi kanan pada jantung.

Sistem Peredaran Darah Kecil

peredaran darah kecil manusia
Sistem Peredaran Darah Kecil pada Manusia
Pada peredaran darah kecil ini merupakan proses peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung lagi. Darah yang kaya dengan karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Kemudian pada alveolus paru-paru, darah yang kaya akan karbondioksida tersebut akan ditukar dengan yang kaya dengan oksigen dan akan dialirkan ke serambi kiri jantung melaluivena pulmonalis. Proses peredaran darah terhitung oleh kecepatan aliran darah, luas penampang pembuluh darah, tekanan darah dan juga kinerja otot jantung, dan pembuluh darah.
Pada kapiler terdapat spingter prakapiler yang menyesuaikan aliran darah ke kapiler:
  • Bila spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran darah yang melalui kapiler selanjutnya akan berkurang.
  • Jika spingter prakapiler berelaksasi maka kapiler-kapiler yang bercabang dari pembuluh darah utama akan  membuka dan darah mengalir ke kapiler.
  • Pada vena sekiranya otot berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak yang terkandung terhadap jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang menjaga agar darah mengalir hanya menuju ke jantung.
Sumber : https://balubu.com/sistem-peredaran-darah-manusia/

Mengukur Kecepatan Bunyi

Cepat rambat bunyi   dapat diukur dengan metode resonansi. Mengukur  cepat rambat gelombang bunyi  dapat dilakukan dengan metode resonansi...